Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri menyatakan, pihaknya bakal melakukan swab test rutin untuk para pelajar di Kota Kediri dalam upaya mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Pelaksanaan tes swab acak yang dilakukan bakal melibatkan petugas di seluruh Puskesmas yang ada di Kota Kediri. Dimana Puskesmas Balowerti bertanggung jawab melakukan tes swab acak di SMP Al Huda Kota Kediri. Hal ini untuk mempermudah dan mempercepat proses skrining di lingkungan sekolah.
“Untuk layanan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan (Nakes) kami ambil dari Puskesmas yang terdekat dengan sekolah tersebut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri
Tes swab acak yang dilakukan sebagai bagian dari upaya memperketat penerapan protokol kesehatan guna kesiapan proses tatap muka.
Kepala Sekolah SMP Al Huda Kota Kediri Bapak H. SIROJUDIN S.Pd mengatakan “Baik siswa maupun tenaga pendidik harus terus menerapkan Prokes. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Kemudian meja dan kursi antar siswa harus diperhatikan jaraknya,”
SMP Al Huda Kota Kediri juga terus melakukan upaya untuk screening vaksinasi, pendataan sekaligus penyimpanan bukti sertifikat vaksin kepada semua guru, karyawan dan seluruh peserta didik sebagai langkah kesiapan sekolah dalam proses tatap muka.
Dari sample swab test acak yang dilakukan oleh puskesmas balowerti yang dilakukan tanggal 21 Oktober 2021 melibatkan guru, karyawan dan peserta didik hasil menunjukkan TIDAK ADA SATUPUN yang terpapar covid-19, hal ini dapat tercapai karena ada upaya sekolah dalam mengontrol dan melakukan pemantauan secara ketat.
“Swab acak yang dilakukan oleh puskesmas Balowerti bertujuan supaya orang tua dan peserta didik paham tentang pentingnya melakukan vaksinasi. Kalaupun ada yang tertular, kita bisa mencari atau melakukan tracing dari mana dia tertular. Misalnya, seperti kemarin ada yang positif Covid-19 disekolah lain, ternyata terpaparnya bukan di sekolah tetapi di luar sekolah,” ujar Bapak H SIROJUDIN S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP AL Huda Kediri
Bapak IBRAHIM ASIP S.Si Selaku Waka Humas Sarpras memastikan, pelaksanaan PTM terbatas dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kami (Smp Al Huda Kediri) tidak ingin PTM itu menimbulkan klaster baru di Kota Kediri. Dalam mengantisipasi munculnya klaster PTM, SMP Al Huda juga telah menyiapkan tim satgas khusus untuk lanjut melakukan pemantauan dan pengamatan siapapun yang keluar masuk area sekolah.
“Kalau ada tanda-tanda tidak sehat, maka pihak sekolah akan melakukan tindakan-tindakan dan meminta yang bersangkutan tidak beraktivitas di sekolah. Jadi, guru bisa mengajar online dari rumah, dan kalau siswa kita minta untuk mengikuti daring dari rumahnya,” ujarnya.